Tuesday 21 January 2014

Wulansari Septiani Gumilar


Sepatu buaya


seorang perempuan sangat ingin mempunyai sepatu dari kulit buaya . dia pun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya .
"mahal amat sih." tanya si perempuan.
"kalau ingin murah ya menangkap". kata si pemilik toko. terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi ke sungai besar di daerah situ sambil membawa senjata api.
beberapa saat kemudian si pemilik toko dan terkagum-kagumketika melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk dipinggir sungai .
sementara itu si perempuan terlihat ditengah sungai sedang membidikan senjatanya ke seekor buaya lainnya .
suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya ke empatyang baru di tembaknya kepinggir dan kemudian menyumpah,"sialan!! yang ini juga tidak memakai sepatu."



Teks anekdot
PERMAINAN HUKUM
Hukum bermuka dua
Dan tak lagi bersuara
Perkara bukan masalah
Kala uang berbicara
                   Bagai seekor singa
                   Bersifat layaknya rubah
                   Mengelabui rakyat
                   Dengan jabatan terhormat


Kejujuran diperjualbelikan
Mengobral keadilan
Menutup mata akan akhirat
Tuhan tak lagi ada di dada mereka

Jiwa mereka terisi uang
Ajaran agama mereka buang
Kapankah tiang keadilan menjulang perkasa?
                   Menyimbolkan berakhirnya permainan ini


perbedaan teks anekdot dan humor :
humor :  tidak bersifat mengkritik orang lain
anekdot : bersifat menyindir orang lain


No comments:

Post a Comment